Sabtu, 12 Desember 2009

MEMBANGUN ANAK UNTUK BER-AKAR

Pada suatu ketika saya membaca salah satu buku ensiklopedia anak-anak.  Di dalamnya ada penjelasan tentang akar tumbuhan.  Beberapa hal inti yang disampaikan misalnya saja bahwa akar itu tidak seindah daun atau bunga.  Ia juga tidak berwarna-warni indah seperti mereka.  Namun ia memiliki peran yang sangat penting.  Ia bisa menunjang batang pohon dengan sangat kuat.  Ia selalu berusaha mencari air dan mineral yang nantinya akan menjadi asupan bagi tanaman.

Dijelaskan pula bahwa akar memiliki dorongan mencari air yang sangat kuat sehingga ia mampu menjebol trotoar untuk mendekati air di sebuah hidran.  Akar juga mampu menyesuaikan dirinya untuk masuk ke celah-celah kecil (mencari air di dalam relung-relung tanah) atau menghadapi kondisi iklim yang berbeda (mengakar pada batu karang di gunung bersalju).  Tapi yang sungguh mengagumkan adalah ia bekerja dalam hening dan tidak terlihat dari luar.

Sampai sini terjadilah pencerahan!  Saya menemukan sebuah kebijaksanaan dari akar.  Saya dituntun untuk sampai pada sebuah kesimpulan bahwa manusia sebaiknya meneladani akar.  Ada hal-hal yang sebaiknya ada pada manusia, yang dapat diakronimkan sebagai
 AKAR, yaitu Angan-angan, Konsistensi, Adaptif dan Rendah hati.  Sebagai manusia kita bisa bertumbuh dengan memperhatikan AKAR kita.

ANGAN-ANGAN

Agar hidupnya lebih terarah manusia disarankan untuk dengan sengaja memiliki angan-angan.  Kemampuan menciptakan angan-angan barangkali salah satu karunia yang dimiliki oleh manusia. Saya membayangkan bahwa akar sangat memahami apa yang ia inginkan dan bagaimana merealisasikan keinginan tersebut.

Coba perhatikan sekeliling kita saat ini.  Banyak kenyataan yang berawal dari mimpi. Misalnya saja komunikasi via email, pergi ke bulan atau keajaiban internet sebagai perwujudan mimpi manusia untuk mengadakan komunikasi antar komputer.

Untuk itu beranilah berangan-anganlah sebelum dilarang dan dikenai pajak!

KONSITENSI

Jika Anda telah memiliki angan-angan, maka tahap berikut untuk mewujudkan angan-angan itu adalah dengan berusaha secara konsisten. Perhatikan bahwa akar sangat konsisten untuk mewujudkan angan-angannya mencapai sumber air.  Ia tidak menyerah walaupun kondisinya sulit.  Komitmennya untuk mencari air sebagai tanggung jawab terhadap kelangsungan kehidupan daun, bunga dan sebagainya membuatnya akan berusaha sangat keras untuk menemukannya.

Sayang sungguh sayang bahwa konsistensi ini juga mengharuskan kerja keras dan ketekunan.  Hal-hal yang tidak terlalu disukai oleh kebanyakan penghuni planet bumi.  Tapi kebanyakan orang berhasil ternyata memiliki kualitas ini.

Konsistensi juga dapat menjadi salah satu bentuk pengujian terhadap angan-angan kita.  Jika kita tidak cukup konsisten, maka kita bisa bertanya pada diri sendiri apakah angan-angan tersebut memang sungguh-sungguh kita inginkan atau tidak.  Bandingkan dengan akar bahwa konsistensi mencari air dan mineral memang sungguh-sungguh dilakukan tanpa menyerah.  

ADAPTIF
Akar mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat.  Ia bisa membuat dirinya menjadi sangat kecil untuk masuk ke celah-celah tanah dalam rangka mencapai sumber air.  Akar juga sanggup bekerja di pegunungan bersalju dengan menancap pada karang dengan sangat kuat untuk melindungi tanaman dari angin.

Dalam perziarahan di dunia ini, manusia kerap dihadapkan pada situasi-situasi dimana ia harus (mau tidak mau) melakukan adaptasi dalam berbagai hal dilingkungannya untuk bertahan.  Namun kerap kita menemukan diri kita tidak mau atau tidak mampu melakukan penyesuain yang diperlukan dalam rangka mencapai angan-angan kita.

Kemampuan untuk melakukan adaptasi pada hakikatnya merupakan upaya pemecahan masalah, dimana kita memilih salah satu alternatif yang dianggap paling baik, berdasarkan pengenalan kita akan berbagai kondisi internal dan eksternal, termasuk asumsi-asumsi yang ada di dalamnya.

RENDAH HATI
Akar dengan sangat mengagumkan telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa.  Dengan menyandang peran yang begitu besar dan penting ia bekerja tanpa banyak bicara, tidak perlu menampilkan diri.  Tapi semua orang tahu bahwa jika ingin menghabisi sebuah tumbuhan, harus dihabisi sampai ke akar-akarnya.

Spirit seperti ini yang perlu dikembangkan dalam proses pengembangan diri, dimana seseorang tetap mampu merasa ada yang belum berkembang dalam dirinya dan mau menerima berbagai informasi secara terbuka.  Hanya dengan memiliki kerendahan hati, seseorang akan mengalami sebuah proses pengembangan yang berkesinambungan.

Perasaan cepat puas dan merasa pendapat saya yang paling benar memang merupakan pagar pembatas yang sesungguhnya kita ciptakan sendiri, dan kadang-kadang kerap diperkuat oleh lingkungan.

Dengan demikian, jika kita ingin terus mengembangkan diri Anda (yang sesungguhnya adalah hak sekaligus kewajiban), ikutilah teladan akar.

Sekian dulu pemaparan tentang tumbuh meneladani AKAR, yang rasanya masih bisa dikembangkan lebih jauh sebagai konsep dasar dalam proses pengembangan diri.

Sumber: Buku Raising Drug-Free Children oleh Veronica Colondam

Kamis, 03 Desember 2009

AIR PENYEMBUH NYERI DAN PENYAKIT


AIR punya peranan penting dalam tubuh. Konsumsi air yang cukup bisa membuat fungsi organ dalam tubuh berjalan lancar. Seperti apa air bekerja dalam tubuh?

Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan Ms mengungkapkan, semua orang sudah menyadari bahwa air sangat penting bagi kehidupan. Kita juga menyadari, sebagian besar unsur tubuh manusia tersusun dari air. Karena itu, tanpa air manusia akan lebih cepat mati dibandingkan tanpa makanan. 

"Air berfungsi untuk mentransportasikan mineral, vitamin, protein, dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh. Keseimbangan tubuh dan temperatur juga sangat tergantung air. Air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi, tulang, dan otot," ujar ahli gizi yang juga berprofesi sebagai dosen di IPB ini.

Ali menuturkan, sekitar 80 persen tubuh manusia terdiri atas air. Di antara organ-organ tubuh, darah, dan otak adalah yang paling tinggi kandungan airnya. Masing-masing organ vital itu kandungan airnya mencapai 95 persen dan 90 persen. 

Begitu besarnya peran air di dalam tubuh manusia sehingga kadang-kadang air dimasukkan sebagai zat gizi yang keenam setelah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung berbagai unsur gizi, maka dimulailah perjalanan panjangnya melalui saluran cerna.

Keberadaan darah yang komposisi airnya sekitar 95 persen sebagai pengangkut zat gizi ke seluruh sangatlah penting. Darah punya peran membagikan "makanan" ke sel-sel tubuh agar tidak kelaparan. Otak yang mengalami kelaparan karena gangguan suplai glukosa dan oksigen menyebabkan perasaan lesu, lelah, dan bahkan mungkin menimbulkan stroke (biasanya karena sumbatan pembuluh darah).

Ali menambahkan, manusia secara konstan selalu kehilangan air setiap harinya. Ketika bernapas, berkeringat, buang air seni, dan membuang kotoran semuanya berarti mengeluarkan air dari dalam tubuhnya. Saat tubuh mengeluarkan cairan dan kemudian otak mendeteksinya sebagai keadaan dehidrasi, maka tubuh akan merespons dengan mengatakan: saya haus.

Sebenarnya rasa haus dipicu oleh sel-sel yang mulai kekurangan air, ada yang menyebutkan bila rasa haus muncul sebenarnya kita sudah kehilangan 1 persen air tubuh.

Banyak orang menyangka, manusia perlu mengonsumsi air hanya ketika merasa haus. Padahal, ketika rasa haus muncul, sesungguhnya tubuh sudah sangat kekurangan air. Jadi, biasakan minum sebelum datang rasa haus. "Mengonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak, serta mengurangi rasa lapar," sebut guru besar yang mengambil gelar PhD di Home Economics Education Iowa State University, USA, pada 1991 silam.

Menurut dia, air juga pelumas sendi. Gerakan-gerakan sendi tidak akan terganggu oleh rasa nyeri bila manusia cukup minum air. Dengan demikian, selama atau setelah melakukan aktivitas fisik, asupan air harus Anda jaga.

"Nyeri sendi akibat penyakit asam urat, salah satu terapinya adalah membiasakan minum air putih dalam jumlah lebih banyak. Konsumsi air putih akan melarutkan kristal-kristal asam urat yang bertumpuk di persendian sehingga sendi akan dapat leluasa bergerak tanpa timbul gejala nyeri," jelasnya. 

Hubungan konsumsi air dengan kanker payudara memang belum dapat dijelaskan mekanismenya. Hanya, suatu studi menunjukkan bahwa perempuan yang cukup minum air selama pramenopause dapat memperkecil risiko kanker payudara. Kanker diketahui sebagai penyakit dengan penyebab yang kompleks. Sebagian orang menderita kanker karena kegemukan, paparan radiasi, konsumsi zatzat karsinogenik, merokok, dan faktor pemicu lainnya.

"Mengingat begitu pentingnya peran air di dalam tubuh, maka minumlah air secara cukup. Dalam kondisi-kondisi tertentu dianjurkan minum air lebih banyak, misalnya ketika udara terik, sedang sakit demam, dan ketika menderita penyakit asam urat," pesannya.

Ketua Umum Pergizi Pangan (Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia) Prof Dr Hardinsyah MS pada media breafing bertema "Air untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kualitas Kehidupan", mengatakan sebagian besar kandungan tubuh manusia adalah air, yakni sebanyak 55 persen-75 persen dari berat tubuh. Artinya, dalam tubuh seseorang yang beratnya 70 kg terdapat air sejumlah 39-54 kg. 

"Manusia lebih tahan tidak makan dibandingkan jika tidak minum. Bagi tubuh manusia, air berperan sebagai salah satu zat gizi yang berguna sebagai pelarut, pelumas, pengendali suhu, dan penyedia elektrolit," sebut Hardinsyah.