Sabtu, 18 Desember 2010

CARA SUKSES PARIPURNA

Pada zaman Rasulullah sudah banyak contoh nyata dari mereka yang sukses dunia namun gagal di akhirat, diantaranya Abu Lahab dan Abu Jahal. Mereka pemuka kaum Quraisy, dihormati dan disegani. Harta dan kekayaan mereka pun melimpah ruah. Tapi kesuksesan dunia mereka tidak diikuti dengan kesuksesan akhirat. Sudah jelas dalam al-Quran dan hadits yang menyebutkan kalau mereka adalah penghuni api neraka.

Namun tidak sedikit pula contoh mereka yang sukses dunia dan sukses akhirat. Abdurahman bin Auf adalah seorang saudagar yang kaya namun termasuk dalam daftar 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Begitu pula dengan Abu Bakar dan Ustman bin Affan. Kredibilitas mereka sebagai pedagang yang sukses tidak diragukan lagi, dan mereka juga termasuk dalam 10 sahabat Nabi yang dijamin surga.

Pilihannya sekarang ada pada diri kita, mau sukses dunia saja atau mau sukses dunia akhirat. Sungguh rugi orang yang sukses dunia namun gagal di akhirat. Apalagi bagi mereka yang gagal dunia dan gagal juga di akhirat. Bila kita memilih sukses dunia dan sukses akhirat, maka insyaallah dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh Allah akan membukakan jalan bagi kita dan memberikan petunjuk. Bahkan Rasulullah sendiri dan para sahabat telah memberikan contoh kepada kita untuk bisa memperoleh keduanya.

Yang perlu diingat, sukses yang dicita-citakan itu tidak mungkin terwujud tanpa amalan. Sukses yang diidam-idamkan tentunya harus diikuti dengan kerja keras. Pula, selain ikhtiar menjemput rezeki, masih ada amalan penyeimbang yang harus dilakukan agar rezeki yang kita peroleh menjadi berkah dan berlipat-lipat. Apalagi bagi umat Islam bekerja itu adalah ibadah.

Di samping amalan, ada juga doa-doa sebagai penopang kekuatan diri kita sebagai hamba yang penuh keterbatasan. Tiada daya tiada upaya melainkan dengan pertolongan Allah. Lewat doa, maka Allah akan menolong setiap urusan kita dan memberikan kekuatan tambahan pada kita dalam bekerja, beramal, dan beribadah.

”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS al-Baqarah [2]: 186)

Itulah sebabnya sebagai orang beriman, doa wajib kita lakukan. Dalam firman-Nya yang lain Allah sangat menegur keras orang yang berikhtiar tanpa berdoa.

”Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”.” (QS al-Mukmin [40]: 60)

Jangan hanya bekerja demi mendapatkan uang, karena akhirnya hanya uang yang akan kita peroleh. Bekerjalah demi meraih cinta dan ridha Allah. Bekerja jangan pula hanya untuk kebutuhan diri sendiri, tapi bekerjalah juga untuk kebaikan orang lain. Tunjukkanlah bahwa kita adalah para pahlawan bangsa yang berjuang lewat pekerjaan kita, karena pejuang pada zaman sekarang bukanlah orang yang mengangkat senjata, melainkan orang yang bekerja dan berusaha menafkahi keluarga dengan tetesan keringat. Semoga dengan begitu Allah meridhai setiap amal perbuatan kita. Amin.

Rabu, 15 Desember 2010

KEMUDAHAN RIZKI

Dan Allah berfirman (artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik, yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah”. [Al Baqarah : 172].

Allah berfirman (artinya) : “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. “ [Al A’raaf:10].

Allah berfirman. (artinya) : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [Al Jumu’ah : 10].

Allah berfirman (artinya) : “(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. [Al Baqarah : 273].

Allah. (artinya) : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. [An Nisaa’:9].

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka”. [Ath Thalaq : 2-3].