Senin, 01 Juni 2009

Kerangka Berpikir maju


Pola pikir adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, ia dapat mempengaruhi siapa saja; ia dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita.

1.  perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna.

2.  obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.

3.  pesimis. Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita.

4.  bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karena mereka telah menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita.
5.  “saling membutuhkan”. Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya

6.  membenci diri sendiri / suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama.

7.  birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya
Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.

8.  optimistis. Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit

9.  realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri

10. Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan Ini merupakan cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.

11.  seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani.


Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif


Seperti yang dicontohkan Nabi, seorang muslim harus berfikir besok akan MATI pada saat dia sedang beribadah (sholat) dan berfikir akan HIDUP 1000 TH pada saat bekerja. Maksudnya umat Isalam diwajibkan selalu khusuk dan serius didalam ibadah, karena hidup di dunia bukan merupakan tujuan akhir dari perjalanan manusia untuk ketemu dengan Sang Kholik (Allah). Akan tetapi pada saat hidup di dunia juga harus bekerja keras dan berfikir positif guna menghidupi dirinya dan keluarganya. Karena ada salah satu Hadist Nabi menyakan "Lebih Baik Meninggalkan Keluargamu dalam Keadaan Berkecukupan dari pada Kemlaratan".


Pada hal kita tahu, untuk menjadi orang sukses / kaya, orang tersebut harus memiliki sikap mental dan pola pikir positif (baik). Pola pikir tersebut seperti


·a. Peran yang mampu mengembangkan gagasan, memberi arah, dan menemukan hal-hal yang baru sebagai “driver”

·b. Peran yang mampu menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja, menyusun jadwal sebagai “planner”

·c. Peran yang ahli memecahkan masalah, mengelola sarana / sumber daya, menyebarkan gagasan, melakukan negosiasi sebagai “enabler”

·d. Peran yang mau bekerja menghasilkan output, mengkoordinir dan memelihara tim sebagai “exec”

·e. Peran yang membuat catatan, mengaudit dan mengevaluasi kemajuan tim sebagai “controller”


Artinya kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu maupun dari sudut komponen artinya kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain sehingga membentuk satu kesatuan. Dalam pelaksanaannya untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik kedua pendekatan itu dipergunakan secara simultan sesuai dengan kebutuhannya.


Oleh karena itu, sistem tersebut dibangun kedalam enam komponen yang disebut dengan : 1) komponen input (masukan) ; 2) komponen model (proses) ; 3) komponen output (keluaran) ; 4) komponen teknologi ; 5) komponen basis data ; 6) komponen control (pengendalian). Keenam komponen tersebut harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan.

Klasifikasi sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak lawan sistem fisik, sistem alamiah lawan sistem buatan manusia, sistem pasti lawan sistem probabilistik dan sistem tertutup lawan sistem terbuka. Dengan pemikiran tersebut, maka sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka.

Berdasarkan pikiran diatas, maka sistem yang terbentuk merupakan sub sistem dari sistem organisasi, oleh karena itu sebagai suatu sistem, organisasi mempunyai beberapa komponen atau sub-sistem yaitu sistem informasi, struktur organisasi, budaya, kerja dan manusia. 

KAPASITAS sebagai pola pikir membangun sistem yang bertolak dari komponen organisasi, komponen sosial, komponen sistem informasi dan komponen teknologi sehingga membangun organisasi yang disebut juga sistem sosio-teknologi.

Bertitik tolak dari pemikiran sosio-teknologi, maka melahirkan suatu model menerapkan kerangka berpikir KAPASITAS dalam melaksanakan perubahan yang berencana dan berkesinambungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar